PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA TERHADAP KARAKTER RELIGIUS SISWA SEKOLAH DASAR ISLAM ARRISALAH SLAHUNG PONOROGO

Dwi Restiana

Abstract


Pendidikan yang benar dimulai sejak lahir, karena seorang  anak akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh  orang tuanya. Kedua orang tua adalah manusia yang paling dekat  dengan anak. Anak akan diarahkan baik atau jahat tergantung  tanggung jawab orang tua. Ketika orang tua baik, mungkin anak  akan menjadi baik, dan sebaliknya, ketika orang tua tidak baik anak  juga akan kurang baik. Hal yang menjadi perhatian orang tua  sekarang adalah mempunyai prinsip dan metode dalam  mengembangkan kepribadian anak baik  dalam aspek akidah,  akhlak, fisik,  mental maupun sosial, untuk menciptakan keluarga  yang penuh  kasih,  komunikatif dan patuh dalam melaksanakan  ajaran agama atau hidup religius.

Tidak  ada  yang  meragukan  pendidikan  sekolah  sangatlah  mendukung  dan  memikul  tanggung  jawab  terhadap anak-anak  didiknya.  Akan  tetapi,  tentang  siapa yang bertanggung  jawab atas  pembentukan  karakter  religius  anak  sering  dipertanyakan. Orang  tua dan masyarakat pada umumnya memposisikan dirinya “lepas” dari tanggung jawab Pendidikan Agama Islam dan pembentukan karakter religius. Inilah permasalahan utama Pembentukan karakter religius anak dan Pendidikan Agama Islam yaitu terputusnya tiga jaringan yang saling berhubungan dalam pelaksanaan Pendidikan Agma Islam yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Tetapi  semuanya  menyadari  bahwa  orang tua memikul  tanggung  jawab  yang  paling  besar  terhadap  pendidikan karakter  religius  anak  dan  bahwa  sekolah dan  lembaga masyarakat  lain  harus  membantu  dan  melengkapi peranan  dari orang  tua  tersebut.

Pendidikan yang benar dimulai sejak lahir, karena seorang  anak akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh  orang tuanya. Kedua orang tua adalah manusia yang paling dekat  dengan anak. Anak akan diarahkan baik atau jahat tergantung  tanggung jawab orang tua. Ketika orang tua baik, mungkin anak  akan menjadi baik, dan sebaliknya, ketika orang tua tidak baik anak  juga akan kurang baik. Hal yang menjadi perhatian orang tua  sekarang adalah mempunyai prinsip dan metode dalam  mengembangkan kepribadian anak baik  dalam aspek akidah,  akhlak, fisik,  mental maupun sosial, untuk menciptakan keluarga  yang penuh  kasih,  komunikatif dan patuh dalam melaksanakan  ajaran agama atau hidup religius.[1]

Tidak  ada  yang  meragukan  pendidikan  sekolah  sangatlah  mendukung  dan  memikul  tanggung  jawab  terhadap anak-anak  didiknya.  Akan  tetapi,  tentang  siapa yang bertanggung  jawab atas  pembentukan  karakter  religius  anak  sering  dipertanyakan. Orang  tua dan masyarakat pada umumnya memposisikan dirinya “lepas” dari tanggung jawab Pendidikan Agama Islam dan pembentukan karakter religius. Inilah permasalahan utama Pembentukan karakter religius anak dan Pendidikan Agama Islam yaitu terputusnya tiga jaringan yang saling berhubungan dalam pelaksanaan Pendidikan Agma Islam yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Tetapi  semuanya  menyadari  bahwa  orang tua memikul  tanggung  jawab  yang  paling  besar  terhadap  pendidikan karakter  religius  anak  dan  bahwa  sekolah dan  lembaga masyarakat  lain  harus  membantu  dan  melengkapi peranan  dari orang  tua  tersebut.[2]

[1] M. Ngalim. P, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Hal. 140

[2] Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa. Yogyakarta: Teras, 2012, 121


Keywords


Pendidikan Agama Islam, Keluarga, Karkter Religius

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.55403/hikmah.v8i1.140

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs 138

klik4d