KONSEP METAFISIKA PERSPEKTIF IBNU SINA DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Abstract
Kajian tentang metafisika sampai saat ini banyak dibahas oleh para filosof salah saatunya
adalah ahli filosof Ibnu Sina menempatkan jiwa manusia pada peringkat yang paling tinggi. Ia
disamping sebagai dasar berfikir, juga mempunyai daya-daya yang terdapat pada jiwa tumbuhan
dan hewan. Penjelasan di atas juga menunjukkan bahwa menurut Ibnu Sina, jiwa manusia
tidak hancur dengan hancurnya jasad. Sedangkan jiwa tumbuhan dan hewan yang ada dalam
diri manusia akan hancur dengan matinya badan dan ia tidak akan dihidupkan kembali di
akhirat. Karena fungsi-fungsinya bersifat fisik dan jasmani, maka pembalasan untuk kedua jiwa
ini ditentukan di dunia.
Ibnu Sina melalui pemikirannya dalam kajian filsafat tentang jiwa merupakan hal yang
sangat penting. Di dalam Al- Qur’an dan Al-Hadis kata jiwa di istilahkan dengan kata an-Nafs,
kata an-Nafs ini adalah sebutan dalam kajian filsafat. Ibnu Sina menjelaskan ada 4 tingkatan
akal, yaitu: pertama, Akal Potensial yaitu potensi akal yang luar biasa dimana akal ini belum
mampu digunakan berpikir dan belum dilatih sedikit pun dan biasanya ada pada anak yang
belum diolah, dan wujud sebenarnya ada pada tiap manusia. Kedua, Akal bil makalat yaitu akal
yang sudah mulai dibentuk, diajari dan memerlukan waktu (pelatihan) lalu akan diarahkan
kemana baiknya. Ketiga, Akal bil fi’li ( actual) yaitu akal yang sudah memiliki kekuatan untuk
berfikir tentang hal-hal yang nyata. Keempat, Akal tertinggi (mustafad), yaitu akal yang sudah
mampu memikirkan pengetahuan yang lebih tinggi dan akal ini biasanya diperoleh melalui
pendidikan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
A. Hanafi, M. A, Filsafat Skolastik, Jakarta: Pustaka Alhusna, Cet. Kedua 1983
Adelbert, Sneijders, Seluas Segala Kenyataan, Yogyakarta: Kanisius 2009.
Ali, Yunarsil. Perkembangan Pemikiran Falsafi Dalam Islam. Jakarta : Aksara, 1991
Al-Quran, Al-Qur’an Terjemah, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan Penafsiran
Al-Qur’an Departemen Agama RI. 1984.
Amiruddin, Memahami Otentisitas Konsep Tuhan, Kajian Konsep Emanasi, Ontologi, Dan
Kosmologi Filosof Muslim, Jurnal Jurusan Ushuluddin STAI Al Fitrah, Vol 9, Nomor
, Februari 2019
Asmin, Jakarta: Bumi Aksara, 2004
Chittick, W. C. Sufism: A Short Introduction. Terj. Zaimul Am, Tasawuf di Mata Kaum Sufi.
Bandung: Mizan, 2002
Madkour, Ibrahim. Aliran dan Teori Filsafat Islam, Penterjemah. Yudian Wahyudi
Majid, Nurcholis. Khazana Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1984.
Mubarok, A. Solusi Krisis Keruhanian Manusia Modern: Jiwa dalam Al-Qur’an. Jakarta:
Paramadina, 2000
Nasr, Sayyed Hossein . Tiga Madzahb Utama Filsafat Islam, Jogjakarta: IRCiSoD,2020 ,
Nasution, Harun. Falsafah Dan Mistisisme Dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1997
Nasution, Harun. Filsafat Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1983.
Nasution, Hasyimsyah. Filsafat Islam , Jakarta: Gaya Media Pratama, Cet. Ke IV, 2005
Nurahman, Khazana Intelektual Islam. Jakarta :Bulan Bintang. 1984.
Rahman, Fazlur. Avecenna’s Psychology, London: Oxford University, 1952
Syarif, M.M. Para Filosof Muslim. Bandung: Mizan, Cet. ke-2, 1989
Taib,Thahir Abdul Mu’in, Ilmu Kalam, Jakarta: Widjaya, 2001
DOI: http://dx.doi.org/10.55403/hikmah.v10i2.297
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.